Selasa, 23 Maret 2010

AUDISI PENGHUNI SYURGA

Jujur aja nih, kita pantas bertanya: baik dalam hati maupun teriak keras. Bertanya tentang apa? Lengkapnya bukan bertanya aja, tapi sekaligus mempertanyakan. Kita harus bertanya: mengapa begitu banyak temen-temen remaja yang berebut ambil jatah untuk audisi jadi seleb? Lihat aja, bukan cuma rela berkeringat dan pegal menunggu giliran audisi KDI dan Indonesian Idol, tapi begitu semangat ketika memamerkan keahliannya menyanyi—dan tentu bergaya—di depan juri audisi acara tersebut.

Pertanyaan tadi kudu terjawab. Nah, sebelum menjawab pertanyaan, saya justru ingin mempertanyakan: mengapa audisi semacam itu yang ditumbuh-suburkan oleh pengelola media massa? Mengapa bukan audisi untuk berlomba dalam menggapai kehidupan akhirat? Kalo pun ada audisi dai (Dai TPI dan Pildacil), sayangnya nggak jauh beda dengan audisi untuk kepentingan entertainment semata. Cuma bungkusnya doang pake label islami. Ciloko!

Sobat muda muslim, sungguh kita prihatin banget dengan kondisi seperti ini. Sekadar membandingkan aja dengan ‘perlombaan’ teman-temen remaja untuk ‘audisi’ menjadi bintang di akhirat kelak. Mereka yang ikut audisi KDI dan Indonesian Idol mau aja untuk ngantri, berjubel ribuan orang. Buktinya bisa kamu saksikan berita tentang hal itu di televisi dan baca di media cetak. Iya kan? Tapi nih, untuk menghadiri majelis-majelis ilmu dan taushiyah yang hadir untuk ‘audisi’ biar kepilih sama Allah Swt. untuk mendapatkan bekal amal baik di akhirat jumlahnya nggak seheboh audisi KDI dan Indonesian Idol. Iya nggak seh?

Terus nih, sungguh kita juga kecewa kok media massa (baik cetak maupun elektronik) seolah bersatu padu untuk memeriahkan audisi macam KDI dan Indonesian Idol. Iklannya gede-gedean, dan publikasinya sangat sering. Wajar dong kalo kemudian opini tersebut mendominasi informasi dan bikin temen-temen remaja kepengen banget ikutan untuk kepilih. Ya, siapa tahu jadi seleb dadakan di bidang olah vokal dan olah tubuh—maksudnya menari yang seringnya kalo di KDI jadi murahan karena memamerkan auratnya. Halah!

Karena dunia lebih menyilaukan
Nah, ini jawaban buat pertanyaan pertama yang ditulis di awal obrolan kita tadi. Dunia memang menyilaukan. Perhiasanya rata-rata menyilaukan dan mempesonakan: harta, tahta, dan tentu ketenaran. Siapa sih yang nggak butuh duit? Siapa pula yang nggak mau punya jabatan? Ehm, angkat tangan kalo ada di antaramu ingin terkenal. Semua orang pasti ingin memiliki harta-tahta-popularitas. Iya kan? Apalagi sekarang ada jalan pintas untuk mendapatkannya. Jadinya ya, sangat wajar kalo ribuan teman remaja berlomba ikutan audisi untuk jadi seleb dadakan. So, niat udah kuat dan kesempatan dapat. Klop.
Baca semua donk!!

Sabtu, 20 Maret 2010

Ada Apa Dengan Palestina Saat ini....??

Beberapa hari terakhir ini saya agak tergerak untuk memikirkan masalah-masalah yang terjadi di palestina. Yang saya pikirkan bukan masalah pendudukan israel di palestina, tapi lebih kearah apa sebenarnya yang menyebabkan konflik ini berkepanjangan dan sepertinya tidak akan ada selesainya.

Sebetulnya dikedua belah pihak (Israel dan Arab Palestina) sama-sama memiliki alasan yang kuat tentang klaim tanah palestina:

Yahudi mengklaim tanah ini karena memang mereka pernah memiliki kerajaan disana yang dimulai sejak zaman Saul ibn Al-Qish (keturunan dari Bunyamin ibn Yaqub AS) pada tahun 1021 BC.. Puncak keemasan dari kerajaan Israel terjadi pada zaman nabi Daud AS yang saat itu berhasil menyatukan Yudah dan Israel bahkan terus berkembang dari kerajaan kecil menjadi kekaisaran yang sangat disegani, dengan batasan wilayah yang sebenarnya jauh lebih besar dari yang ada sekarang, terbentang dari laut mediterania sampai gurun Arab dan dari laut Merah sampai Sungai Euphrat Iraq.

Bahkan pada saat Nabi Sulaiman AS menjadi raja, ia mempersunting ratu kerajaan Sabah (Ratu Balqis) yang sekarang adalah Yaman sehingga bergabunglah dua kerajaan besar itu, bahkan Madinah dan Makkahpun saat itu “mungkin” berada dalam kekuasaan Israel (Nabi Sulaiman AS). Dengan sejarah mereka yang luar biasa itu maka sangat masuk akal jika mereka menginginkan hak atas tanah yang “pernah” mereka diami itu.

Lalu apa yang terjadi sehingga mereka meninggalkan tanah air mereka itu? Tidak lain karena mereka telah banyak melanggar apa yang diperintahkan oleh 4JJI didalam Torah (Taurat) sepeninggal nabi Sulaiman AS, sehingga kerajaan Israel mengalami perpecahan dari dalam dan kemudian terpecah kembali menjadi 2 kerajaan kecil yaitu Yudah dan Israel pada tahun 920 BC. Dan pada tahun 720 BC Israel jatuh ketangan kerajaan kafir Akkadia yang sudah ada sejak abad 20 BC, setelah itu Yudah kemudian menyusul jatuh ketangan kerajaan Babylonia pada tahun 586 BC. Silih berganti bangsa yang menguasai negeri israel tersebut termasuk Romawi, Persia dan Yunani sehingga membuat orang-orang Israel mengalami diaspora ke seluruh penjuru dunia. Dengan data yang ada kita dapat menyimpulkan bahwa kerajaan Israel kuno telah ada selama 435 tahun sejak 1021 BC - 586 BC.
Baca semua donk!!




MUSLIMAH PERADABAN © 2010 Template by:
Nindiana Amalia