Rabu, 06 Oktober 2010

.:: Dari Hawa untuk Hawa ::.

Sadarkah engkau sebelum datangnya sinar islam, kita dizalimi, hak kita dihilangkan, kita ditanam hidup hidup, tiada penghormatan walau secebis oleh kaum adam, tiada nilai di mata adam, kita hanya sebagai alat untuk memuaskan hawa nafsu mereka.

Tapi kini bila rahmat Islam menyelubungi alam, sinar Islam berkembang, darjat kita diangkat, maruah kita terpelihara, kita dihargai dan dipandang mulia, dan mendapat tempat di sisi Allah sehingga tiada sebaik-baik hiasan di dunia ini melainkan wanita solehah.

Wahai Hawa,
Kenapa engkau tak menghargai nikmat iman dan Islam itu? Kenapa mesti engkau kaku dalam mentaati ajaranNya, kenapa masih segan mengamalkan isi kandungannya dan kenapa masih was-was dalam mematuhi perintahNya?

Wahai Hawa,
Tangan yang membawa buaian bisa membawa dunia, sadarlah hawa kau bisa membawa dunia dengan melahirkan manusia yang hebat yakni yang soleh solehah, kau bisa menggetarkan dunia dengan menjadi isteri yang taat serta memberi dorongan dan sokongan pada suami yang sejati dalam menegakkan Islam
di mata dunia.

Tapi hawa jangan sesekali kau coba membawa keimanan lelaki dengan lembut tuturmu, dengan ayu wajahmu, dengan lengguk tubuhmu.
Jangan kau menghentak-hentak kakimu untuk menyatakan kehadiranmu.

Jangan Hawa, jangan sesekali coba menarik perhatian kaum adam yang bukan suamimu.

Jangan sesekali mengoda lelaki yang bukan suamimu, karena aku khawatir ia mengundang kemurkaan dan kebencian Allah.
Tetapi memberi kegembiraan pada syaitan karena wanita adalah jala syaitan, alat yang dieksploitasikan oleh syaitan dalam menyesatkan Adam.

Hawa,
Andai engkau masih remaja, jadilah anak yang solehah buat kedua ibu bapamu,
andai engkau sudah bersuami jadilah istri yang meringankan beban suamimu,
andai engkau seorang ibu didiklah anakmu sehingga ia tak gentar memperjuangkan ad-din Allah.

Hawa,
Andai engkau belum menikah, jangan kau risau akan jodohmu, ingatlah hawa janji Tuhan kita, wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik.
Jangan bersedih hanya semata-mata karena seorang lelaki,
jangan memakai pakaian yang menampakkan bentuk tubuhmu hanya untuk menarik perhatian dan memikat kaum lelaki,
karena kau bukan memancing hatinya tapi merangsang nafsunya.

Jangan lakukan pertemuan dengan lelaki yang bukan muhrim karena aku khawatir dari mata turun ke hati, dari senyuman membawa ke salam, dari salam cenderung kepada pertemuan dan dari pertemuaan?..takut lahirnya nafsu kejahatan yang menguasai diri.

Hawa,

Lelaki yang baik tidak melihat paras rupa, lelaki yang soleh tidak memilih wanita melalui keseksiannya, lelaki yang warak tidak menilai wanita melalui keayuaannya, kemanjaannya, serta kemampuannya membawa iman mereka.

Tetapi hawa, lelaki yang baik akan menilai wanita melalui akhlaknya, peribadinya, dan ad-dinnya.
Lelaki yang baik tidak menginginkan sebuah pertemuan dengan wanita yang bukan muhrimnya karena dia takut memberi kesempatan pada syaitan untuk mengodanya.

Lelaki yang warak juga tak mau bermain cinta, sebab dia tahu apa matlamat dalam sebuah hubungan antara lelaki dan wanita yakni PERNIKAHAN.

Oleh itu Hawa,

Jagalah pandanganmu, jagalah pakaianmu, jagalah akhlakmu, kuatkan pendirianmu.
Andai kata ditakdirkan tiada cinta dari Adam untukmu, cukuplah hanya cinta Allah menyinari dan memenuhi jiwamu, biarlah hanya cinta kedua orangtuamu yang memberi kehangatan kebahagiaan buat dirimu, cukuplah cinta saudara serta keluarga yang akan membahagiakan dirimu.

Hawa,
Cintailah Allah di kala susah dan senang karena kau akan memperolehi cinta dari insan yang juga mencintai Allah.
Cintailah kedua orangtuamu kerana kau akan memperoleh keridhoan Allah.
Cintailah keluargamu karena tiada cinta selain cinta keluarga.

Hawa ,
Pesanku yang terakhir, biarlah tangan yang membawa buaian ini bisa membawa dunia dalam mencapai keridhaan Illahi.
Jangan sesekali tangan ini juga yang membawa keraguanan keimanan kaum Adam, karena aku sulit menerimanya ?
dan aku benci mendengarnya?
By : Syamsa Nggie

0 komentar:

Posting Komentar




MUSLIMAH PERADABAN © 2010 Template by:
Nindiana Amalia