Senin, 31 Mei 2010

Arti Sebuah Mahar Fatimah....

Ahmad bin Yusuf ad Dimasyqi dalam kitabnya, Akhbarul Du’al wa atas Tsaul Uwal, “Diriwayatkan bahwa ketika ia (Fatimah) mengetahui tentang perkawinannya dan bahwa maharnya sejumlah kecil dirham, ia mengatakan, ‘Ya Rasululloh, gadis – gadis biasa mengambil uang sebagai mahar; apa bedanya diriku dengan mereka (jika maharku juga uang)?.

Kuminta dengan hormat kepada Anda untuk mengembalikannya dan berdoa kepada Alloh Ta’ala agar menjadikan maharku hak pemberi syafa’at kepada mereka yang berdosa di kalangan Muslimin (di Hari Kebangkitan)’. Saat itulah Jibril turun dengan secarik kertas yang diatasnya tertulis : ‘Alloh menetapkan mahar Fatimah az Zahra adalah syafaat bagi mereka yang berdosa di kalangan Muslimin’. 


Ketika tengah menjelang ajalnya, Fatimah meminta kertas itu direkatkan ke dadanya. Setelah hal itu dikerjakan, Fatimah mengatakan, “Ketika bangkit di Hari Kebangkitan, aku akan memperlihatkan kertas ini dengan tanganku untuk memberikan syafa’at kepada mereka yang berdosa dari kalangan umat ayahku”.
Jelaslah bahwa riwayat yang disebutkan diatas menggambarkan keagungan, kehormatan dan keistimewaan yang dimiliki Sayyidah Fatimah. Doa Rasul dikabulkan, maka Fatimah akan menyodorkan kertas itu di hari di mana kertas itu (baca : syafa’at) paling dibutuhkan. 


An Nafsi mengatakan, “Fatimah meminta Nabi saw. Agar maharnya adalah syafa’at bagi kaum beliau di Hari Kebangkitan. Maka, saat melintasi titian (shirath), ia akan meminta maharnya”.
Patut disebutkan bahwa banyak riwayat yang membenarkan bahwa syafa’at merupakan mahar Fatimah. Wallahu’alam wa bisshowab.


Di tulis kembali Oleh Syamsa Nggie dari buku : Fatimah –Buah Cinta Rasulullah SAW, Sosok Sempurna Wanita Syurga-

2 komentar:

MUSLIMAH PERADABAN mengatakan...

Sebaik - baik wanita, dia adalah yang tak pernah memberatkan orang lain, apalagi dalanm soal urusan mahar....
Patut kita para muslimah mencontoh apa yang telah dilakukan oleh Sayyidah Fatimah ini...

MUSLIMAH PERADABAN mengatakan...

So....
Mungkin membaca surat Al Ikhlas sebanyak tiga kali aja udah cukup kali ya jadi mahar...
kan sama aja dengan membaca seisi al Qur'an...
hehehe ^_^

Posting Komentar




MUSLIMAH PERADABAN © 2010 Template by:
Nindiana Amalia