Selasa, 01 Juni 2010

Sejuta Kenangan di Masjid Impian…

Angin senja sore itu membuat tubuhku sedikit menggigil kedinginan. Masih terlihat jelas diatas sana, awan hitam berarak membawa awan putih kembali keperaduannya. Tetesan langit masih bisa kurasakan dan bau tanah basah karena hujan masih bisa ku cium aromanya. Walau buaian manja dalam diri terasa kuat, namun harus ku paksakan diri ini untuk segera meluncur menuju Plamongan Indah bersama si vega merah teman dakwahku.
Hingga berada di semperempat perjalanan, terdengar olehku sayup – sayup adzan maghrib memanggil ditengah hiruk pikuk kendaraan yang melaju cepat petang itu. Ku niatkan merehatkan perjalananku sejenak, untuk menjalankan kewajibanku hingga terasa adalah itu sebuah kebutuhan bagi diriku, yakni sholat. Ku belokkan motorku pada salah satu masjid yang selama ini menjadi masjid impianku, masjid yang selama ini aku ingin singgahi, masjid yang menurutku cukup unik dengan kesehajaan namanya “Masjid CandiSari”, masjid yang letaknya tak jauh dari sebuah gereja terbesar di Semarang.
Setelah ku memasuki parkiran, segera aku letakkan motorku pada tempatnya dan tak lupa untuk menguncinya. Sedikit berjalan cepat agar tak tertinggal untuk bisa berjama’ah, akupun segera mengambil air wudhu lalu segera mengenakan mukenaku. Selang beberapa menit yang tak bisa ku hitung, akupun menjalankan sholat maghrib secara berjama’ah. Setelah selesai menunaikan kewajiban, akupun segera berdoa dan menyegerakan untuk sholat sunnah rawatib.
Kulipat kembali dengan rapi mukena yang ku pakai saat sholat. Sesaat terdengar olehku, ketika masih banyak orang – orang yang sholat disana, bunyi lonceng dari gereja itu terdengar dengan lantangnya. Hatiku sedikit teriris dan hanya berucap “Asataghfirullohal’adzim”.
Aku kembali mengumpulkan kekuatan dalam hati untuk meneruskan perjalananku yang terhenti. Namun, ketika aku berdiri dan membalikkan badanku kebelakang, aku melihat seorang ibu yang sedang sujud ditumpangi 2 anak kecil laki – laki. Senyumku sedikit merekah dan sedikit bergumam “seperti Hasan dan Husain”. Cara bermain ke 2 anak kecil itu mengingatkan ku kepada cucu Rasulullah yang selalu ingin bermain dengan beliau. Bahkan ketika Rasul sedang sholat, Hasan dan Husain pun bermain dengan suka cita di punggung beliau.
Diriwayatkan oleh Abdullah ibnu Syaddad r.a : Rasulullah keluar dari rumahnya menemui kami yang sedang menunggu beliau untuk sholat maghrib atau shalat isya’, sedang beliau menggendong Hasan dan Husain. Rasulullah maju dan meletakkan cucunya, kemudian melakukan takbir shalatnya. Dalam salah satu sujud dari shalatnya itu, beliau lama sekali melakukannya. Ayah perawi itu mengatakan : “Maka kuangkat kepalaku, ternyata kulihat anak itu berada di atas punggung Rasulullah yang sedang dalam sujudnya. Sesudah itu aku kembali ke sujudku”. Setelah Rasulullah menyelesaikan shalatnya, orang – orang bertanya : “Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau telah melakukan suatu sujud dalam shalatmu yang begitu lama sehingga kami mengira terjadi sesuatu pada dirimu karena ada wahyu yang diturunkan kepadamu”. Rasulullah menjawab : “Semuanya itu tidak terjadi, melainkan anakku ini menunggangiku sehingga aku tidak suka bila menyegerakannya untuk turun sebelum dia merasa puas denganku”
Aku yang melihat kejadian itu, hanya ingin tersenyum kecil dan segera berlalu dari hadapan mereka. Aku tak ingin mengganggu kenyamanan kedua anak lelaki kecil itu. Ku letakkan mukena itu kembali pada tempatnya dan segera keluar untuk meninggalkan masjid impianku ini. Masjid yang banyak menyimpan banyak pesona di hari ini, masjid yang banyak menyimpan sejuta rahasia bagiku. Walau hanya sekali ku menghampirinya, namun ingatanku pada masjid ini tak bisa kulupakan dalam benak sejatiku.
Lalu aku pun mengambil si vega dari parkiran dan kembali dalam perjalanan menuju Plamongan Indah ditemani bersama angin petangNya.
By : Syamsa Nggie


1 komentar:

MUSLIMAH PERADABAN mengatakan...

;)) Subhanallah...
ini tulisanku yang aku potingkan di blog untuk kedua kalinya setelah puisi CAHAYA

Semoga Alloh masih bisa kasih kesempatan untuk nulis terus, dengan hal - hal yang bisa ku ambil dikeseharianku dan teman - teman semua...
dan semoga ada hikmah yang bisa dipetik, Amin :)

Posting Komentar




MUSLIMAH PERADABAN © 2010 Template by:
Nindiana Amalia