Jumat, 07 Januari 2011

"BELAJAR"

Donat....Donat....Donat....., kata – kata itu keluar dari mulut seorang temanku ketika aku berada di wisata Gedung Songo. Kata itu tak membuat diriku terejek sedikitpun, namun membuatku semakin tersenyum dan berkata kepadanya, “mau beli...?? nanti kalo abis naik ke atas capek, jangan lupa beli donat ya...??” (Gedung Songo 26 Desember 2010).

Entah kenapa tak ada rasa capek jika aku bersama mereka, ya...bersama donat – donatku. Ditemani dengan boks – boks berwarna putih, seutas tali rafia dan jepretan, aku mulai perjalananku untuk menjualkan donat – donatku. Cukup hanya dalam waktu setengah jam saja aku keluar masuk kos dan membawa satu boks donat untuk mereka. Dan cukup hanya 1-2 hari saja aku menunggu dan kembali ke kos – kos mereka untuk mengambil boks – boks yang sudah kosong tanpa donat tapi mengambil pecahan beberapa rupiah.
Tak ada rasa sepi dan selalu merasa hepi untuk membawa mereka di belakang motorku. Walau hujan deras atau mungkin lelah sudah menghinggap tapi itu tak mambuatku surut untuk tetap memberikan kesenangan tersendiri terhadap konsumen pecinta donat – donatku.
Bukan hanya ingin ku mendapatkan keuntungan semata dalam penjualan donat - donatku, namun yang ku inginkan adalah bagaimana aku bisa “BELAJAR”. Belajar menghargai waktu, belajar membagi waktu dengan kegiatan yang lain, belajar menghitung keuangan dan tentunya belajar menabung....hehe. Selain belajar aku pun bisa silaturohim kepada mereka, walau hanya sekedar menyapa “say hallo” dan menanyakan kabar mereka.
Kata sukses tak bisa dilakukan secara instan. Semuanya butuh perjuangan dan pengorbanan. Dan semuanya bisa ku dapatkan dari setiap detik perjalananku saat aku menjual donat – donatku. Saran dan kritikan dari teman – teman ku terima dengan senyum manis. Supaya tak ada rasa kecewa mereka untuk mengkonsumsi donat – donatku.
Alhamdulillah, dengan kata “BELAJAR”, di bulan januari ini aku sedikit menuainya. Aku banyak mengenal teman – teman yang belum aku kenal sebelumnya. Dan mereka pun memberikan ku julukan “akhwat penjual donat”. Dan celengan sapiku sudah terisi sekarang, dengan jumlah uang yang sedikit memuaskan.
Dan sekarang yang ku impikan adalah ketika aku menekuni usaha jualan donat – donatku ini, ingin sekali Alloh memanggilku ke ka’bah, Amin.
By : Syamsa Nggie

0 komentar:

Posting Komentar




MUSLIMAH PERADABAN © 2010 Template by:
Nindiana Amalia